Kamis, 24 Mei 2012

temen-temen gue yang ke dufan tapi gue gak ikut !

INI NGENES BANGET NGELIATNYA

harusnya gue ada difoto ini tapi sayangnya....







INI MEREKA BERSAMA-__-



SEKIAAAAAAAN-,______-

Korban sinetron

Gue suka banget nonton sinetron, apalagi sinetron ANUGERAH yang di tayangin di RCTI setiap hari jam 21.00-23.00 beeh mantap banget itu film (tapi lama-lama juga bosen) sekrang udah tamat.
Kalo kita pinter milih sinetron yang bener, bakal banyak ilmu yang bisa kita dapat. Hoho? Gue juga gak tau patokan film yang baik dan bener itu kaya gimana… setiap orang pasti punya standarisasi sendiri. Yang gue tau kalo nonton sinetron bareng anak cowo pasti gak akan betah, apalagi yang nangis-nangisan mulu.
Hal lain yang gue suka dari nonton sinetron dalam quotes-nya. Ada beberapa quotes dan sinetron yang pernah gue tonton sampai sekarang masih nempel di kepala gue.
Gue sih lebih milih nonton sinetron dari pada nonton ‘iklan’ , banyak anak remaja sekarang yang kena korban iklan, contohnya iklan simpati yang ada sulenya.

Ex : temen gue ada yang nanya ke pacarnya “apa susahnya ngomong? Sms gak pernah, telpon gak pernah! Pacarnya malah jawab “aku gak punya pulsa”
‘GUBRAK!! Korban iklan banget kan

Culture Shock : Hanbok - Korea



Kalo di Indonesia baju nasionalnya adalah batik gimana kalo dengan negara Korea? Kalo kita pernah nonton drama Jewel in the Palace, The Great Queen Seondeok, atau Princess Hours pasti kita sering melihat para aktor atau aktrisnya memakai baju-baju lucu yang berwarna -warn. Nah, pakaian-pakaian ini adalah pakaian khas rakyat Korea yang disebut Hanbok. " Han " adalah sebutan bagi Korea dan " Bok " berarti pakaian. Jadi orang Korea sebenarnya hanya menyebut pakaian mereka dengan sebutan " Pakaian Korea ". Di Korea Utara pun terdapat hanbok namun dengan sebutan yang berbeda yaitu Choson-ot. Hanbok umumnya mempunyai warna yang cerah dengan garis yang sederhana. Hanbok biasa di kenakan secara formal atu semi formal dalam perayaan atau festival tradisional, misalnya Tahun Baru Imlek ( Seollal ), atau perayaan Chuseok. Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (Baji), dan rok untuk perempuan (Chima).

SEJARAH HANBOK, ketiga bagian hanbok yang sudah disebut diatas ternyata sudah ada sejak lama di Korea. Tapi, mulai lebih berkembang pada jaman tiga kerajaan yang ada sejak abad 1 SM sampai abad ke-7 SM dengan bentuk yang rumit. Pemakaian bahan dan warna juga tidak sembarangan. Kaum bangsawan pada umumnya memakai hanbok berbahan dasar serat rami dan berwarna indah. Sementara rakyat biasa hanya memakai bahan yang murah. Dulu orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka. Orang-orang dengan status sosial tinggi dan keluarga kerajaan menikmati pakain yang mewah dan perhiasan-perhiasan indah.Lalu, selesai abad 3 kerajaan, hanbok itu terus berkembang dan mengalami perubahan di jaman Dinasti Georyeo (918-1392) hingga akhirnya tetap eksis sampai jaman Dinasti Joseon (1392-1897). Dulu hanbok dipakai untuk upacara dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (Doljanchi), pernikahan atau upacara kematian. Saat itu hanbok banyak di modifikasi. Bentuknya masih seperti hanbok. Model hanbok disesuaikan dengan perkembangan jaman tapi tetap menunjukan sisi nasionalis terhadap Korea. Dan banyak para aktris-aktor , girlband juga boyband yang menapilkan hanbok yang modern, manarik,dan modis. Berikut ini kita intip para boyband dan girlbandyang mengenakan hanbok.



Senin, 21 Mei 2012

menjelang kelas SEBELAS!

Baru sadar kalau ternyata sekarang gue udah mau naik kelas 11. Yang di bayangan orang – orang selalu identik dengan ujian. Oh man, kenapa seberat ini ya? Gak nyangka ternyata kelas 10 serumit ini.
Kelas 10. Gak ngaruh dan nggak bikin gue merasa kelas adalah kelas termuda dan artinya kelas yang harus menghormati kaka kelasnya di sekolah. Ya iyalah, secara gitu lho ada anak kelas 11 dan 12 -_-. Ckckck…
ü Tugas numpuk.
ü PR banyak.
ü Ulangan Banyak.
ü Masalah.
ü belum nanti kelas 11 ada KTI (Karya Tulis Ilmiah)-_-

Sumpah ini gedegin banget. apa kelas 10 sesengsara ini? Padahal kelas sepuluh itu seharusnya menjadi masa – masa indah. Tugas numpuk sumpah bikin enek. PR apalagi. Ulangan -_-. Keseringan ulangan bikin otak mumet. Dan biasanya, kalau hari ini ulangan pelajaran A, trus besok ulangan pelajaran B. Yakin deh, besok udah lupa sama bahan ulangan pelajaran A. karna memori gak cukup. Aaa ngenes.
Tapi nanti pasti setelah ujian serasa free banget. gue bakalan inget masa – masa dimana aku berjuang untuk mencapai nilai ketuntasan minimal. Eh enggak deng, gue berjuang untuk mendapat nilai yang sederajat dengan temen-temen.

Jumat, 04 Mei 2012

Surat Kecil Untuk Tuhan

sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata keke, seorang gadis remaja Indonesia yang telah meninggal tahun 2008 karena kanker ganas.

Hai Sobat, namaku Keke. Umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomiosarkoma, sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu, aku sangat kesulitan. Dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu.

Aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi di wajahku. Dokter bilang: bila aku tidak melakukan operasi, maka hidupku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Aku sangat terkejut, karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu. Kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku, tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku.

Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimanapun kelak. Aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak sebesar bola tenis dan buta. Ketika aku menangis merasakan kesakitan, ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. Hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seseorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker.

Perasaanku saat itu sangat hancur, aku tau hidupku tidak akan lama lagi dengan keadaan buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiriku. Aku menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa ia tega merenggut masa remajaku dan kesempatanku untuk menjadi penyanyi dan model. Air mata yang berjatuhan setiap harinya tak pernah kulewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang. Walau demikian aku sungguh beruntung, sahabat-sahabatku, keluargaku dan kekasihku selalu ada disampingku untuk memberikan dukungan tanpa henti.

Ketika aku mulai pasrah Tuhan menjemputku, Aku hanya berdoa berharap kepada Tuhan agar ia memberikan aku waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan selama berpisah dengan sahabat, kekasihku dan terutama untuk membuat ayahku bahagia lebih lama.Disaat itu aku tidak mampu berdiri dan mengalami kritis. Tuhan mendengar doaku, disaat itulah aku mendapatkan sebuah mujizat, seorang dokter menyelamatkanku dari penyakit itu disaat-saat terakhir hidupku. aku sembuh dan kanker diwajahku menghilang secara ajaib.

Aku merasakan kebaikan tuhan padaku dan melawan vonis kematian yang dikatakan dokter padaku, aku pun berjanji padanya mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yang ia berikan padaku. Usai penyakit itu hilang dalam hidupku, Aku melewatkan hari-hariku dengan bahagia bersama keluarga dan teman-temanku, aku menghabiskan waktuku dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diriku pada Tuhan. Hidup-hidupku pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal yang tak kuharapkan terjadi lagi dalam hidupku ketika kanker itu kembali padaku, kini ia menyerang wajah sebelah kananku.

Disaat aku mendapatkan vonis itu kembali, aku tidak lagi takut dan aku tidak lagi marah kepada Tuhan. Aku bersyukur padanya, ia memberikan aku kesempatan lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama sahabat, keluargaku dan kekasihku.Walau air mata berjatuhan disampingku, aku berusaha untuk tegar dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupku adalah tanda sayang Tuhan kepadaku.

Dokter yang menyelamatkan hidupku pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamatkanku. Aku hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga aku bisa melewatkan ujian terakhirku di dunia ini agar bisa lulus di bangku SMP. Walau aku buta dan lumpuh, aku berjanji pada Tuhan dan sahabat-sahabatku untuk lulus dan memakai seragam SMA.

Sobat, hidup adalah anugerah yang indah. Atas kebaikan Tuhan, aku mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisiku yang semakin parah. Aku bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan sampai akhirnya mampu memakai seragam rok abu-abu bersama sahabat-sahabatku walau hanya sehari disaat sebelum aku harus dilarikan ke rumah sakit karena darah terus mengalir di hidungku.Kematianku semakin dekat dan itu bisa kurasakan disaat hembusan nafasku semakin berat.

Tapi aku tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratku kepada Tuhan..surat yang telah membuatku hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak lain yang mengalami penyakit kanker yang sama denganku.

Aku berharap ketika aku tidak ada lagi di dunia ini, kisahku menjadi inspirasi bagi siapapun yang ada di dunia ini untuk bersyukur akan hidup. Karena Tuhan begitu mencintai kita dengan cobaannya.

Sobat.. bila ada tawa di dunia ini, maka akan ada tangis disampingnya.

Surat Kecil Untuk Tuhan

Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.

Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.

Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu

Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu

Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..

Tuhan…
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.

Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku

Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..

Tuhan ..
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…

Ke dunia yang Kau berikan padaku..

In memorial,

Gita Sesa Wanda Cantika.
19/06/91 s/d 25/12/06

Kamis, 24 Mei 2012

temen-temen gue yang ke dufan tapi gue gak ikut !

INI NGENES BANGET NGELIATNYA

harusnya gue ada difoto ini tapi sayangnya....







INI MEREKA BERSAMA-__-



SEKIAAAAAAAN-,______-

Korban sinetron

Gue suka banget nonton sinetron, apalagi sinetron ANUGERAH yang di tayangin di RCTI setiap hari jam 21.00-23.00 beeh mantap banget itu film (tapi lama-lama juga bosen) sekrang udah tamat.
Kalo kita pinter milih sinetron yang bener, bakal banyak ilmu yang bisa kita dapat. Hoho? Gue juga gak tau patokan film yang baik dan bener itu kaya gimana… setiap orang pasti punya standarisasi sendiri. Yang gue tau kalo nonton sinetron bareng anak cowo pasti gak akan betah, apalagi yang nangis-nangisan mulu.
Hal lain yang gue suka dari nonton sinetron dalam quotes-nya. Ada beberapa quotes dan sinetron yang pernah gue tonton sampai sekarang masih nempel di kepala gue.
Gue sih lebih milih nonton sinetron dari pada nonton ‘iklan’ , banyak anak remaja sekarang yang kena korban iklan, contohnya iklan simpati yang ada sulenya.

Ex : temen gue ada yang nanya ke pacarnya “apa susahnya ngomong? Sms gak pernah, telpon gak pernah! Pacarnya malah jawab “aku gak punya pulsa”
‘GUBRAK!! Korban iklan banget kan

Culture Shock : Hanbok - Korea



Kalo di Indonesia baju nasionalnya adalah batik gimana kalo dengan negara Korea? Kalo kita pernah nonton drama Jewel in the Palace, The Great Queen Seondeok, atau Princess Hours pasti kita sering melihat para aktor atau aktrisnya memakai baju-baju lucu yang berwarna -warn. Nah, pakaian-pakaian ini adalah pakaian khas rakyat Korea yang disebut Hanbok. " Han " adalah sebutan bagi Korea dan " Bok " berarti pakaian. Jadi orang Korea sebenarnya hanya menyebut pakaian mereka dengan sebutan " Pakaian Korea ". Di Korea Utara pun terdapat hanbok namun dengan sebutan yang berbeda yaitu Choson-ot. Hanbok umumnya mempunyai warna yang cerah dengan garis yang sederhana. Hanbok biasa di kenakan secara formal atu semi formal dalam perayaan atau festival tradisional, misalnya Tahun Baru Imlek ( Seollal ), atau perayaan Chuseok. Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (Baji), dan rok untuk perempuan (Chima).

SEJARAH HANBOK, ketiga bagian hanbok yang sudah disebut diatas ternyata sudah ada sejak lama di Korea. Tapi, mulai lebih berkembang pada jaman tiga kerajaan yang ada sejak abad 1 SM sampai abad ke-7 SM dengan bentuk yang rumit. Pemakaian bahan dan warna juga tidak sembarangan. Kaum bangsawan pada umumnya memakai hanbok berbahan dasar serat rami dan berwarna indah. Sementara rakyat biasa hanya memakai bahan yang murah. Dulu orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka. Orang-orang dengan status sosial tinggi dan keluarga kerajaan menikmati pakain yang mewah dan perhiasan-perhiasan indah.Lalu, selesai abad 3 kerajaan, hanbok itu terus berkembang dan mengalami perubahan di jaman Dinasti Georyeo (918-1392) hingga akhirnya tetap eksis sampai jaman Dinasti Joseon (1392-1897). Dulu hanbok dipakai untuk upacara dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (Doljanchi), pernikahan atau upacara kematian. Saat itu hanbok banyak di modifikasi. Bentuknya masih seperti hanbok. Model hanbok disesuaikan dengan perkembangan jaman tapi tetap menunjukan sisi nasionalis terhadap Korea. Dan banyak para aktris-aktor , girlband juga boyband yang menapilkan hanbok yang modern, manarik,dan modis. Berikut ini kita intip para boyband dan girlbandyang mengenakan hanbok.



Senin, 21 Mei 2012

menjelang kelas SEBELAS!

Baru sadar kalau ternyata sekarang gue udah mau naik kelas 11. Yang di bayangan orang – orang selalu identik dengan ujian. Oh man, kenapa seberat ini ya? Gak nyangka ternyata kelas 10 serumit ini.
Kelas 10. Gak ngaruh dan nggak bikin gue merasa kelas adalah kelas termuda dan artinya kelas yang harus menghormati kaka kelasnya di sekolah. Ya iyalah, secara gitu lho ada anak kelas 11 dan 12 -_-. Ckckck…
ü Tugas numpuk.
ü PR banyak.
ü Ulangan Banyak.
ü Masalah.
ü belum nanti kelas 11 ada KTI (Karya Tulis Ilmiah)-_-

Sumpah ini gedegin banget. apa kelas 10 sesengsara ini? Padahal kelas sepuluh itu seharusnya menjadi masa – masa indah. Tugas numpuk sumpah bikin enek. PR apalagi. Ulangan -_-. Keseringan ulangan bikin otak mumet. Dan biasanya, kalau hari ini ulangan pelajaran A, trus besok ulangan pelajaran B. Yakin deh, besok udah lupa sama bahan ulangan pelajaran A. karna memori gak cukup. Aaa ngenes.
Tapi nanti pasti setelah ujian serasa free banget. gue bakalan inget masa – masa dimana aku berjuang untuk mencapai nilai ketuntasan minimal. Eh enggak deng, gue berjuang untuk mendapat nilai yang sederajat dengan temen-temen.

Jumat, 04 Mei 2012

Surat Kecil Untuk Tuhan

sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata keke, seorang gadis remaja Indonesia yang telah meninggal tahun 2008 karena kanker ganas.

Hai Sobat, namaku Keke. Umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomiosarkoma, sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu, aku sangat kesulitan. Dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu.

Aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi di wajahku. Dokter bilang: bila aku tidak melakukan operasi, maka hidupku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Aku sangat terkejut, karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu. Kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku, tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku.

Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimanapun kelak. Aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak sebesar bola tenis dan buta. Ketika aku menangis merasakan kesakitan, ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. Hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seseorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker.

Perasaanku saat itu sangat hancur, aku tau hidupku tidak akan lama lagi dengan keadaan buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiriku. Aku menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa ia tega merenggut masa remajaku dan kesempatanku untuk menjadi penyanyi dan model. Air mata yang berjatuhan setiap harinya tak pernah kulewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang. Walau demikian aku sungguh beruntung, sahabat-sahabatku, keluargaku dan kekasihku selalu ada disampingku untuk memberikan dukungan tanpa henti.

Ketika aku mulai pasrah Tuhan menjemputku, Aku hanya berdoa berharap kepada Tuhan agar ia memberikan aku waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan selama berpisah dengan sahabat, kekasihku dan terutama untuk membuat ayahku bahagia lebih lama.Disaat itu aku tidak mampu berdiri dan mengalami kritis. Tuhan mendengar doaku, disaat itulah aku mendapatkan sebuah mujizat, seorang dokter menyelamatkanku dari penyakit itu disaat-saat terakhir hidupku. aku sembuh dan kanker diwajahku menghilang secara ajaib.

Aku merasakan kebaikan tuhan padaku dan melawan vonis kematian yang dikatakan dokter padaku, aku pun berjanji padanya mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yang ia berikan padaku. Usai penyakit itu hilang dalam hidupku, Aku melewatkan hari-hariku dengan bahagia bersama keluarga dan teman-temanku, aku menghabiskan waktuku dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diriku pada Tuhan. Hidup-hidupku pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal yang tak kuharapkan terjadi lagi dalam hidupku ketika kanker itu kembali padaku, kini ia menyerang wajah sebelah kananku.

Disaat aku mendapatkan vonis itu kembali, aku tidak lagi takut dan aku tidak lagi marah kepada Tuhan. Aku bersyukur padanya, ia memberikan aku kesempatan lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama sahabat, keluargaku dan kekasihku.Walau air mata berjatuhan disampingku, aku berusaha untuk tegar dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupku adalah tanda sayang Tuhan kepadaku.

Dokter yang menyelamatkan hidupku pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamatkanku. Aku hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga aku bisa melewatkan ujian terakhirku di dunia ini agar bisa lulus di bangku SMP. Walau aku buta dan lumpuh, aku berjanji pada Tuhan dan sahabat-sahabatku untuk lulus dan memakai seragam SMA.

Sobat, hidup adalah anugerah yang indah. Atas kebaikan Tuhan, aku mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisiku yang semakin parah. Aku bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan sampai akhirnya mampu memakai seragam rok abu-abu bersama sahabat-sahabatku walau hanya sehari disaat sebelum aku harus dilarikan ke rumah sakit karena darah terus mengalir di hidungku.Kematianku semakin dekat dan itu bisa kurasakan disaat hembusan nafasku semakin berat.

Tapi aku tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratku kepada Tuhan..surat yang telah membuatku hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak lain yang mengalami penyakit kanker yang sama denganku.

Aku berharap ketika aku tidak ada lagi di dunia ini, kisahku menjadi inspirasi bagi siapapun yang ada di dunia ini untuk bersyukur akan hidup. Karena Tuhan begitu mencintai kita dengan cobaannya.

Sobat.. bila ada tawa di dunia ini, maka akan ada tangis disampingnya.

Surat Kecil Untuk Tuhan

Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.

Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.

Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu

Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu

Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..

Tuhan…
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.

Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku

Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..

Tuhan ..
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…

Ke dunia yang Kau berikan padaku..

In memorial,

Gita Sesa Wanda Cantika.
19/06/91 s/d 25/12/06